Pagelaran Pawai Budaya

Meriahkan HUT ke-40 Perguruan Rakyat Saraswati Klungkung

Memeriahkan HUT ke-40 Perguruan Rakyat Saraswati Klungkung menggelar acara pawai budaya yang dihadiri dan dibuka langsung oleh Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta didampingi Wabup I Made Kasta, Ketua DPRD Kabupaten Klungkung I Wayan Baru, dan Plt Kadisdik Drs. Dewa Gde Darmawan, M.Pd. yang bertempat di depan Puri Agung Klungkung pada hari Minggu, 15 Januari 2017. Acara ini sekaligus memeriahkan Car free day(CFD) yang dilaksanakan setiap hari Minggu pagi di Lapangan Puputan Klungkung.

            Perguruan Rakyat Saraswati Klungkung memiliki dua sekolah yaitu TK Kumara Bhuana Klungkung dan SMA Pariwisata Saraswati Klungkung. Pawai budaya ini melibatkan seluruh warga Perguruan Rakyat Saraswati Klungkung yang berjumlah hampir 2000 peserta, yaitu seluruh peserta didik TK Kumara Bhuana, seluruh peserta didik SMA Pariwisata Saraswati Klungkung, seluruh pendidik, dan tenaga kependidikan Perguruan Rakyat Saraswati Klungkung dengan mengambil tema “ Kita Tingkatkan SDM yang Cerdas, Terampil, dan Disiplin untuk Mendukung Gerakan Masyarakat yang Santun dan Inovatif Menuju Klungkung yang Unggul dan Sejahtera.” Pagelaran pawai budaya ini diawali dengan penampilan drumband dari anak didik TK Kumara Bhuana Klungkung dilanjutkan dengan fragmen tari yang mengusung tema “Saraswati Kalpa” yang menceritakan tentang proses turunnya ilmu pengetahuan dengan simbol Dewi Saraswati. Dalam pawai budaya ini juga menampilkan 30 kelompok kesenian, kegiatan ektrakurikuler sekolah akademik dan non akademik, ketrampilan bidang kepariwisataan yang dimiliki oleh SMA Pariwisata Saraswati Klungkung dan diakhiri oleh parade visualisasi Dewi Saraswati dan Dewa Ganesha yang merupakan simbol ilmu pengetahuan.

            Ketua Yayasan Perguruan Rakyat Saraswati Klungkung Drs. I Gusti Made Suberata,M.Ag. yang juga sebagai Kepala SMA Pariwisata Saraswati Klungkung mengatakan bahwa dalam HUT ke-40 Perguruan Rakyat Saraswati Klungkung menyelenggarakan pawai budaya adalah untuk dapat menunjukkan karakter santun dan inovatif dari semua warga Perguruan Rakyat Saraswati Klungkung yang menunjang program pemerintah daerah yaitu Gema Santhi. Pawai budaya ini juga diselenggarakan sebagai wadah dalam memfasilitasi bakat dan potensi peserta didik dalam mengembangkan aktivitas dan kreativitas seni yang sejalan dengan program pemerintah yaitu melestarikan kesenian daerah. Beliau juga menambahkan pagelaran pawai budaya dengan mengambil tema Saraswati Kalpa sesuai dengan visi dan misi Perguruan Rakyat Saraswati Klungkung sebagai lembaga pendidikan. “Setiap lima tahun sekali kita akan mengadakan perayaan HUT Perguruan Rakyat Saraswati Klungkung yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.

            Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta yang membuka secara resmi pagelaran pawai budaya ini menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada Perguruan Rakyat Saraswati Klungkung yang telah mendukung dan membantu Pemerintah Daerah Kabupaten Klungkung dalam melestarikan adat dan budaya melalui penyelenggaraan pawai budaya ini. Bupati Suwirta juga mengapresiasi seluruh perkembangan positif dan kemajuan Perguruan Rakyat Saraswati Klungkung, terutama SMA Pariwisata Saraswati Klungkung yang merupakan sekolah plus Pariwisata yang mampu mencetak lulusannya sebagai tenaga kerja siap pakai dalam bidang kepariwisataan. Anak didik lulusan SMA Pariwisata Saraswati Klungkung selain memiliki ijazah SMA juga dibekali keterampilan yang handal dibidang kepariwisataan.

            Ketua alumni SMA Pariwisata Saraswati Klungkung I Made Kasta yang juga Wakil Bupati Klungkung merasa terkesan dan menyampaikan rasa bangganya sebagai alumni SMA Pariwisata Saraswati Klungkung yang merupakan sekolah yang dicintai oleh masyarakat dan menjadi sekolah swasta favorit di Klungkung. Ia juga berharap kedepan perayaan HUT PR Saraswati Klungkung dirayakan lebih meriah lagi.

            Selain menggelar Pawai budaya, HUT ke-40 PR Saraswati Klungkung yang jatuh pada hari Selasa, 17 Januari 2017 juga dimeriahkan dengan berbagai lomba akademik dan non akademik serta dilaksanakan kegiatan sosial donor darah sebagai rasa peduli kemanusiaan terhadap sesama.

                                                                                                                                            Oleh      :

                                                                                                                                                              Ni Made Juliantari, S.Pd.