Dalam rangka menyambut Hut Puputan Klungkung yang ke-110 dan Hut Kota Semarapura ke-26 yang jatuh pada tanggal 28 April 2018, Pemerintah Kabupaten Klungkung mengadakan berbagai kegiatan lomba dibidang kesenian dan olah raga.SMA Pariwisata Saraswati klungkung terlibat aktif dalam mengikuti kegiatan lomba tersebut, salah satunya lomba teatrikal tingkat SMA/SMK se Kabupaten Klungkung.
Lomba teatrikal tersebut mengangkat tema tentang kepahlawanan. Tiap-tiap tim peserta dibatasi maksimal berjumlah 12 orang, waktu pementasan berkisar antara 30 sampai dengan 35 menit. Lomba ini dilaksanakan pada hari Minggu, 22 April 2018, mulai pukul 17.30 – selesai. Bertempat di Balai Budaya Ida I Dewa Agung Istri Kanya Semarapura. SMA Pariwisata Saraswati Klungkung mendapat nomor undi 5 dari 6 tim peserta.
Tim teaterikal drama SMAPSA berlatih selama 7 hari sebelum mengikuti lomba tersebut. Tim ini dilatih dan dibina oleh 4 orang guru SMAPSA yaitu Drs.I Made Kasjana, Ambara Jaya Kaswara, S.Pd, Ni Komang Martini, S.Pd, dan Ni Made Juliantari, S.Pd. Peserta tim terdiri dari 11orang yaitu Riski Imam Parlimpahan berperan sebagai Gede, Ni Luh Ana Suryantini sebagai Ibu, I Putu Gede Andreawan sebagai Bapak, I Gede Dede Juniartha sebagai Gatot, Pangki Fadila sebagai Joni, I Gede Teguh Widi Harta sebagai Budi, I Komang Budiartana dan Kadek Agus Arta Suyadnya sebagai penari, Ni Ketut Lidya Aulya sebagai pembaca puisi, I Putu Hendra Mahendra dan I Wayan Agus Sutawan sebagai penata musik.
Cerita yang dipentaskan berjudul “Pahlawanku” Dalam drama tersebut menceritakan tentang anak desa yang bernama Gede, seorang siswa SMA sebuah sekolah swasta. Orang tuanya bekerja sebagai petani biasa yang penghasilannya pas-pasan. Gede meminta kepada orangtuanya sebuah hp terbaru dengan harga 8 juta rupiah. Orang tua Gede belum mampu untuk memenuhi keinginan anaknya, Gede marah, meninggalkan rumah dan tidak mau sekolah. Ketika Gede sedang minum-minuman keras di pos kamling, datanglah Budi seorang pemulung meminta izin untuk memungut botol-botol minuman bekas yang ada disekitar Gede. Awalnya Gede merasa terganggu dan marah, tetapi akhirnya mereka terlibat pembicaraan menceritakan permasalahan masing-masing. Mendengar cerita Budi, akhirnya Gede menjadi sadarkan kesalahannya pada orangtuanya. Gede pun pulang dan meminta maaf kepada orangtuanya.
Cerita ini mampu diperankan dengan sangat baik oleh tim teater SMAPSA, bahkan pemeran tokoh Gede yaitu Riski Imam Parlimpahan menjadi pemeran tokoh terbaik menurut penilaian para juri dari seluruh pemeran tokoh dalam perlombaan tersebut. Di akhir acara juri mengumumkan yang berhasil meraih juara 1 dalam perlombaan teatrikal tahun ini.
Oleh :
Ni Made Juliantari,S.Pd