Belajar Budaya Nagashi Sōmen bersama Nihongo Partners Ms. Yumiko Matsuno di SMAPSA Klungkung

18. 11. 16
posted by: Super User
Dilihat: 1170

Belajar Budaya Nagashi Sōmen bersama Nihongo Partners Ms. Yumiko Matsuno di SMAPSA Klungkung

Kegiatan pengenalan budaya kali ini adalah nagashi sōmen.  Nagashi-sōmen sering diperkenalkan sebagai tradisi musim panas. Bambu yang dibelah dua dipasang mirip seperti sebuah perosotan, kemudian air dan mi sōmen dialirkan di dalam bambu dan mi dimakan dengan sumpit. Inilah nagashi-sōmen (mi sōmen yang dialirkan). Karena mi yang mengalir tidak selalu bisa ditangkap dengan baik, akan timbul kehebohan ketika seseorang 'berhasil' atau 'gagal' mengambil mi sōmen. Untuk itulah, ada kalanya nagashi-sōmen dijadikan sebuah kegiatan diluar kelas yang menarik dan menyenangkan.

 

Rabu, 13 Oktober 2018, bertempat di Wantilan Kerti Widya Mandala SMA Pariwisata Saraswati Klungkung, sebanyak 56 orang siswa-siswi SMAPSA Klungkung peserta KSP dan Japan Club SMAPSA mengikuti pengenalan budaya Nagashi Sōmen dari Ms. Yumiko Matsuno, didampingi pula oleh para guru pengajar bahasa Jepang SMAPSA, kegiatan berjalan dengan menarik dan menyenangkan.

Disamping siswa mendapatkan pengenalan budaya nagashi sōmen, Ms. Yumiko bersama tim guru bahasa Jepang mengawalinya dengan pengenalan katazuke, yaitu; siswa-siswi dibekali sikap mental untuk selalu bertanggungjawab dalam melakukan sebuah kegiatan. Sikap mental tersebut mereka akan aplikasikan didalam belajar budaya Jepang dan kehidupannya sehari-hari baik di rumah maupun disekolah, misalnya seperti; membersihkan ruangan atau benda yang telah dipakai, mengembalikan barang-barang yang dipinjam ketempatnya semula, setelah makan mencuci perabotan yang telah dipakai dan pada intinya menjaga lingkungan agar tetap bersih dan nyaman setelah kita berkegiatan. Hal ini sangat menarik dan antusias dilakukan oleh seluruh siswa, lebih lagi mereka belajar secara langsung dengan guru orang Jepang. Dalam kegiatan, siswa di bagi menjadi 4 grup untuk secara bergantian mengambil mie sōmen yang mengalir di dalam bambu, kemudian dimasukkan kedalam gelas  shoyu yang mereka bawa dan langsung dimakan, disinilah timbul keseruan, seolah-olah mereka berlomba mendapatkan mi yang mengalir, sesekali terlihat mereka berbagi mi bersama temannya yang belum mahir menggunakan sumpit.

Pengenalan budaya yang dilaksanakan kali ini, sudah tentu bukanlah hanya sekedar mengenalkan makanan, namun bertujuan untuk mengenalkan dan memberikan pemahaman yang lebih bagi siswa untuk selalu bisa bertanggungjawab dalam melakukan kegiatan apapun dikehidupannya sehari-hari. Melihat dari pelaksanaan kegiatan tersebut, salah seorang siswa mengatakan, semoga kegiatan pengenalan budaya bisa diadakan secara berkelanjutan dan bahasa Jepang ataupun Budaya Jepang bisa lebih menyenangkan dan menarik untuk dipelajari, tambahnya.

By. Aristana

Powered by Bali Online