Penerapan Layanan Konseling di SMA Pariwisata Saraswati
Penerapan layanan konseling di SMA Pariwisata Saraswati Klungkung (SMAPSA) sejauh ini sudah berjalan dengan kondusif. Hal ini dibuktikan dengan berjalannnya layanan konseling individu dan layanan pendukung lainnya seperti layanan mediasi.
Layanan konseling individu diterapkan bagi siswa yang bermasalah terkait dengan kehadirannya di sekolah. Sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan bagi siswa yang mendapatkan alfa atau tanpa keterangan sebanyak dua kali akan diberikan layanan konseling individu. Layanan konseling individu bertujuan menggali informasi tentang keadaan siswa. Dalam hal ini konseling individu dilakukan oleh guru BK dengan menggunakan teori konseling gestalt, yaitu konseling yang berpusat atau menitik beratkan pada kejujuran. Sehingga guru BK bisa mendapatkan alasan dari siswa yang bersangkutan. Tujuannya adalah untuk memberikan solusi agar siswa tidak mengulangi kesalahannya.
Tahapan dalam pelaksanaan konseling individu ini diawali guru BK bekerjasama dengan wali kelas mengumpulkan data kehadiran siswa. Kemudian wali memanggil siswa yang bersangkutan dan diserahkan untuk dibina oleh BK.
Sementara layanan mediasi diberikan kepada siswa yang bolos saat jam pelajaran. Tahapan layanan mediasi hampir sama dengan layanan konseling individu. Diawali dengan pengumpulan informasi tentang siswa yang membolos, panggilan oleh wali, penyerahan siswa ke BK, dan yang berbeda adalah pada layanan mediasi dilakukan panggilan orang tua. K Tujuannya agar orang tua siswa mengetahui keadaan atau apa yang terjadi dan yang dilakukan oleh anaknya di sekolah. Dalam hal ini diharapkan orang tua akan bekerjasama dengan pihak sekolah (wali atau guru BK) dalam membina siswa bersangkutan. Informasi dari orang tua tentunya sangat diharapkan dan bermanfaat dalam memantau perubahan siswa. Apabila siswa sudah mendapatkan layanan mediasi dan masih mengulangi kesalahan yang sama, siswa akan ditindak lanjuti sesuai dengan aturan yang berlaku di SMA Pariwisata Saraswati Klungkung.